Golongandarah pada manusia merupakan sifat keturunan yang ditentukan oleh alel ganda. (multiple alleles) (Susanto. 2011). Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan factor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weinet pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Dalam sistem ABO,
Golongandarah ABO manusia adalah contoh yang baik dari banyak alel. Manusia dapat memiliki sel darah merah tipe A (I A), tipe B (I B), atau tipe O (i). Ketiga alel berbeda ini dapat digabungkan dengan cara yang berbeda mengikuti Hukum Waris Mendel. Genotipe yang dihasilkan membuat baik tipe A, tipe B, tipe AB, atau jenis darah O. Darah tipe A
TUGASGENETIKA. ALEL GANDA (GOLONGAN DARAH ABO). Oleh : Fildzah Aulia 1114040197 Biologi Icp B 2011 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2013/2014. ALEL GANDA Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua bentuk sel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda dari sebuah gen tunggal.
Golongandarah A: IAIA, IAI; Golongan darah B: IB IB, IB i; Golongan darah AB: IAIB; Golongan darah O: ii; Karakteristik poligenik. Karakteristik poligenik dikendalikan oleh lebih dari satu gen, dan setiap gen mungkin memiliki dua atau lebih alel. Gen mungkin pada kromosom yang sama atau pada kromosom nonhomolog. Jika gen terletak berdekatan
SistemABO ditentukan oleh tiga alel yang berbeda (multiple alel) yaitu IA, ID, i, sedangkan sistem rhesus ditentukan oleh dua alel gen yaitu Rh, rh (Sofro, 1994). Frekuensi golongan darah sistem ABO dan rhesus berbeda tergantung suku atau bangsa. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa pada suku pribumi
PenentuanGolongan Darah I. TUJUAN Adapun tujuan dari praktikum kali ini, yaitu : Menentukan golongan darah bagi setiap praktikan II. PENDAHUL
a2VDrG.
PertanyaanPada sistem golongan darah ABO, jika seseorang mempunyai golongan darah AB berarti darahnya mengandung ....Pada sistem golongan darah ABO, jika seseorang mempunyai golongan darah AB berarti darahnya mengandung ....antigen A dan antigen Bantibodi a dan antibodi bantigen B dan aglutinin a aglutinin a dan aglutinin baglutinogen A dan aglutinin bERMahasiswa/Alumni Universitas SriwijayaJawabanpilihan jawaban yang tepat adalah jawaban yang tepat adalah seseorang memilikigolongan darah AB, artinya dalam darah orang tersebut terkandung aglutinogen A dan Aglutinogen B pada darahnya yang berarti orang tersebut memiliki antigen A dan Bpadaseldarahmerah. Hal ini juga menandakan bahwa orang tersebut tidak memiliki antibodi A dan Bpada darahnya. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah seseorang memiliki golongan darah AB, artinya dalam darah orang tersebut terkandung aglutinogen A dan Aglutinogen B pada darahnya yang berarti orang tersebut memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Hal ini juga menandakan bahwa orang tersebut tidak memiliki antibodi A dan B pada darahnya. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!7rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!1M15_Ilham Muttaqin Sakti _XI MIPA 6Makasih ❤️ Bantu banget Ini yang aku cari!DDirgaJawaban tidak sesuai
BerandaDalam golongan darah sistem ABO, apabila seseorang...PertanyaanDalam golongan darah sistem ABO, apabila seseorang memiliki alel I A I B di dalam tubuhnya, orang tersebut bergoLongan darah AB. Sifat alel dalam pembentukan golongan darah AB dinamakan ....Dalam golongan darah sistem ABO, apabila seseorang memiliki alel di dalam tubuhnya, orang tersebut bergoLongan darah AB. Sifat alel dalam pembentukan golongan darah AB dinamakan ....PembahasanSifat alel dalam pembentukan golongan darah AB dinamakan Kodominan . Kodominan adalah ekspresi dua alel pada suatu gen secara bersamaan yang kemudian menghasilkan fenotipe yang berbeda, dengan alel yang satu tidak dipengaruhi oleh alel lainnya. Sifat alel dalam pembentukan golongan darah AB dinamakan Kodominan karena kedua genotipe menghasilkan ekspresi sebagai fenotipe protein antigen A dan alel dalam pembentukan golongan darah AB dinamakan Kodominan. Kodominan adalah ekspresi dua alel pada suatu gen secara bersamaan yang kemudian menghasilkan fenotipe yang berbeda, dengan alel yang satu tidak dipengaruhi oleh alel lainnya. Sifat alel dalam pembentukan golongan darah AB dinamakan Kodominan karena kedua genotipe menghasilkan ekspresi sebagai fenotipe protein antigen A dan B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!3rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!DpDefira putri Nuralam Ini yang aku cari! Bantu banget Makasih ❤️©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
- Darah diklasifikasi dalam tiga golongan, yaitu ABO, MN, dan Rhesus Rh. Ketiga klasifikasi tersebut ditemukan oleh Karl Landsteiner dan tiga ilmuan lainnya sepanjang 1901 hingga 1940. Penggolongan ABO ditemukan pertama kali oleh Landsteiner, seorang ahli imunologis dan patologis asal Austria pada 1901. Pada 1927, bersama dengan Philip Levine, Landsteiner kembali menemukan penggolongan darah berdasarkan faktor M, MN, dan N. Lalu, pada 1940 sistem penggolongan darah dengan Rhesus Rh ditemukan bersama Alexander Wiener. Rangkaian penemuannya itu, membuat Landsteiner menjadi penerima Penghargaan Nobel pada 1930. Ketiga penggolongan ini digunakan untuk membedakan tipe darah antara satu individu terhadap individu lain. Penggolongan darah berguna untuk berbagai tindakan medis, salah satunya transfusi darah. Melansir laman Rumah Belajar Kemdikbud, transfusi darah hanya dapat dilakukan pada pendonor dan penerima yang memiliki kecocokan golongan darah. Jika individu mendonorkan darah pada penerima resipien yang golongan darahnya cocok, maka transfusi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Namun, jika golongan darah antara pendonor dan penerima tidak sama, maka penerima akan mengalami reaksi penggumpalan darah atau reaksi serologi yang dapat berakibat fatal. Penggumpalan darah terjadi karena adanya reaksi antara antigen dan antibodi. Hal ini menyebabkan antigen dianggap sebagai benda asing oleh antibodi. Penggolongan darah sistem ABO Sistem klasifikasi ABO menggolongkan darah menjadi empat jenis, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasari pada keberadaan antigen dan antibodi A dan B dalam darah. Menurut BPMPK Kemdikbud, penggolongannya adalah sebagai berikut Golongan darah A, memiliki genotipe IAIA atau IAIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A aglutinogen A, dan plasma darahnya mampu membentuk antibodi β aglutinin β. Golongan darah B memiliki genotipe IBIB atau IBIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen B aglutinogen B, dan plasma darahnya mengandung antibodi α ataglutinin α Golongan darah AB memiliki genotipe IAIB. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A dan Antigen B. Namun, golongan darah AB tidak memiliki antibodi atau aglutinin, baik α maupun β Golongan darah O memiliki genotipe IOIO. Golongan darah ini tidak memiliki antigen baik A maupun B dalam eritrositnya. Namun, golongan darah O plasma darahnya memiliki antibodi α dan β. Penggolongan darah sistem MN Penggolongan darah sistem MN didasari pada penemuan dua macam antigen yang disebut dengan antigen M dan antigen N. Terdapat tiga macam penggolongan darah sistem MN, yaitu golongan darah M, N, dan MN. Ketiga golongan darah tersebut tidak membentuk antibodi yang disebut zat anti-M maupun anti-N. Zat anti-M dan anti-N didapat melalui serum tubuh kelici, di mana mengandung antibodi yang disuntikkan ke tubuh manusia. Zat Anti-M dan zat anti-N tersebut dapat menimbulkan penggumpalan. Oleh karena itu, penggolongan sistem MN diuji dengan tes antiserum dari kelinci, sebagai berikut Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum mengandung anti-N tidak tidak penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah M. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-N ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum yang mengandung anti-M tidak terjadi penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah N. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M dan anti-N mengalami penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah MN. Penggolongan darah sistem Rhesus Rh Penggolongan darah sistem Rhesus Rh berdasarkan pada penemuan jenis antigen rhesus dalam eritrosit manusia. Penggolongan darah sistem Rh ini dibagi menjadi dua golongan, yaitu orang dengan rhesus positif Rh+ dan orang dengan rhesus negatif Rh–. Rh+ adalah orang yang memiliki antigen rhesus dalam darahnya. Sementara yang tidak memiliki rhesus disebut sebagai rhesus negatif Rh–. Baik golongan Rh+ maupun Rh– membentuk antibodi rhesus dalam plasma darahnya. Situasi penggumpalan dapat terjadi apabila orang dengan Rh– menerima transfusi dari golongan darah rhesus positif Rh+. Namun, jika orang Rh+ menerima darah dari orang Rh– maupun Rh+ tidak akan terjadi penggumpalan darah. Hal ini terjadi karena antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yang bergolongan darah rhesus negatif Rh–. Kondisi perbedaan rhesus ini berpengaruh besar pada perkawinan. Apabila pria dengan Rh+ menikah dengan wanita Rh– ada kemungkinan anaknya akan menderita eritroblastosis fetalis penyakit kuning bayi. Selain itu, perkawinan beda rhesus juga dapat meningkatkan kasus inkompatibilitas rhesus antara ibu dan janin. Hal ini dapat menyebabkan sel antibodi ibu mencoba menghancurkan sel darah merah janin yang mengakibatkan anemia pada juga Menu Diet Golongan Darah O, A, B, dan AB, Apakah Bermanfaat? Pemilik Golongan Darah O Lebih Rentan Terkena Gigitan Nyamuk Studi Terbaru Golongan Darah O Berisiko Kecil Kena Corona COVID-19 - Pendidikan Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Alexander Haryanto
Pernahkah kalian mendonorkan darah untuk membantu sesama yang membutuhkan? Donor darah sendiri boleh dibilang sangat penting, karena selain membantu orang, ini juga baik bagi kesehatan si pendonor. Tapi, ada satu hal nih yang harus kalian ketahui sebelum mendonorkan darah. Ya, apa golongan darah kalian. Nah, seperti apa sih penentuan golongan darah pada manusia? Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Disamping itu, golongan darah dapat diwariskan oleh orang tua kepada turunannya. Adapun golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi 3, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan darah sistem Rhesus. Golongan Darah Sistem ABO Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Karl Landsteiner bersama temannya Denath pada awal abad ke -19. Golongan darah sistem ABO ini menggolongkan darah menjadi 4 golongan yang tidak asing bagi kita yaitu, golongan darah A, B, AB, dan O. Golongan darah sistem ABO ini ditentukan berdasarkan glikoprotein yang terdapat pada sel darah merah yang disebut dengan aglutinogen/antigen dan antibodi/aglutinin yang terdapat pada plasma darah. Baca juga Daftar Orang-orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah Glikoprotein pada permukaan eritrosit dikendalikan oleh gen I isohemaglutinogen. Gen ini memiliki 3 alel yaitu IA, IB dan IO, dimana alel pada IA dan IB sama-sama dominan terhadap alel IO. Apabila alel dominan IA dan IB muncul bersamaan maka dominasi yang ada dalam alel tersebut tidak akan terpengaruh satu sama lain dan keduanya tetap akan terekspresikan. Sistem Golongan Darah MN Sistem golongan darah dengan sistem SM didasarkan pada ada atau tidaknya antigen critrosit. Jika pada eritrosit seseorang terhadap antigen M, maka orang terseut bergolongan darah M tetapi jika pada eritrosit seseorang terdapat antigen N maka orang tersebut bergolongan darah N. Namun, jika pada eritrosit seseorang terdapat antihgen M dan N maka orang tersebut bergolongan darah MN. Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel yaitu IM dan IN. Orang yang bergolongan darah M akan bergenotif IMIM, golongan darah N mempunyai genotif ININ. sedangkan golongan darah MN mempunyai genotif IMIN, dimana serum antibiodi manusia tidak mereaksikan antigen M dan N sehingga tidak dapat menimnbulkan penggumpulan darah aglutinasi. Golongan Darah Rhesus Golongan darah sistem rhesus ditentukan berdasarkan ada tidaknya faktor rhesus antigen Rh. Jika terdapat eritrositnya disebut Rh+ Rhesus positif dan jika tidak mempunyai antigen rhesus pada eritrositnya disebut Rh – rhesus negatif. Adapun, golongan darah ini pertama kali ditemukan pada darah kera macara rhesus oleh Dr. landstainer. Seseorang yang memiliki Rh + didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh -, tetapi antibodi dapat terbentuk pada orang yang bergolongan darah “Rh”. selain itu, ketika darah dari orang yang memiliki Rh+ didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh-, maka pada orang yang memiliki Rh- akan terbentuk antibodi melawan antigen rhesus. Jika selanjutnya transfusi terjadi kembali dari seseorang dengan Rh+, maka aglutinasi akan terjadi. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiGolongan DarahGolongan Darah ManusiaKelas 12Penentuan Golongan Darah
golongan darah abo pada manusia ditentukan oleh sistem multi alel